Tuesday, October 02, 2012

Kisah Sukses Sebagai Pegawai

Di Bandung, Jawa Barat, Dada Rosada bisa dikatakan salah seorang pegawai yang sukses menata karir di jalur birokrasi. Sampai saat ini Beliau menjabat sebagai Bandung 1 atau Walikota Bandung. Dada Rosada di lahirkan dari pasangan Bapak Abas Totong dan Ibu Oyeh. Bapak Totong adalah seorang petani di daerah Ciparay Kabupaten Bandung. Kang Dada, beliau biasa di panggil, lahir pada hari Kamis malam Jum’at tanggal 29 April 1947 di sebuah kampung Bojong Empang Desa Ciparay yang letaknya kurang lebih 22 KM dari Kota Bandung. Walaupun Bapak Abas, Ayah Kang Dada tidak memiliki berpendidikan yang tinggi, namun memiliki visi pendidikan yang kuat terhadap anak semata wayangnya dengan menyekolahkan di Sekolah Rakjat Negeri Ciparay. Setamatnya di Sekolah Rakjat beliau melanjutkan sekolah ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri Majalaya lalu diteruskan ke SMPN 4, Jl. Samoja, Cikudapateuh, Bandung. Kemudian Beliau melanjutkan ke SMAN 3 Bandung yaitu salah satu sekolah favorit di Bandung dimana banyak lulusan dari sekolah tersebut yang saat ini sukses dalam karirnya. Salah satu dari mereka adalah Adang Daradjatun (Mantan Wakapolri), Didi Petet, Armida Alisjahbana (Kepala BPPN), Farhan (Artist), Purwacaraka (Musisi), dll.
Karir beliau sebagai birokrat di mulai ketika menjadi staff Investment Board Kotamadya Bandung pada tahun 1973. di sela-sela kesibukannya, beliau menyelesaikan Studi S-1 di Fakultas Hukum Jurusan Perdata Universitas Islam Nusantara (Uninus) pada tahun 1983 dan melanjutkan pasca sarjana di Magister Kebijakan Publik LAN-Unpad Bandung dan lulus tahun 1998.
Figur Dada Rosada yang low profile dan berjiwa besar sangat kentara ketika diberhentikan secara tiba-tiba dari jabatannya sebagai Sekretaris Daerah Kota Bandung pada tahun 2002 oleh Walikota saat itu, H. AA. Tarmana. Walau ada kesempatan untuk membawa kejadian tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara namun beliau tidak menggunakan kesempatan tersebut. Secara tegas Kang Dada mengatakan bahwa keputusan Walikota tersebut harus dihormati.
Jiwa besar yang dimiliki oleh Kang Dada akhirnya mangantarkan Beliau terpilih menjadi Walikota Bandung  periode tahun 2004 - 2009. Jabatan Walikota Bandung yang disandang Kang Dada tidak membuatnya dapat tertidur nyenyak. Berbagai persoalan Kota Bandung yang senantiasa membutuhkan kerja ekstra seringkali memaksa Kang Dada tertidur larut malam dan harus terbangun di pagi buta. Namun sedikitpun ia tidak pernah mengeluh demi menyadari betapa besar harapan warga Kota Bandung akan terwujudnya Kota Bandung yang Bermartabat (Bersih, Makmur, Taat, dan Bersahabat). Jerih payahnya dalam mengemban amanat sebagai Walikota Bandung Periode 2004 - 2009 bukanlah tanpa hasil. Ditengah hujatan para pengkritiknya dan sanjungan para pendukungnya, Kang Dada selama 5 tahun memimpin Kota Bandung bersama-sama dengan seluruh komponen warga Kota Bandung telah meraih berbagai keberhasilan. Dada Rosada mencalonkan diri kembali sebagai Walikota Bandung untuk yang kedua kali. Ia terpilih sebagai wali kota Bandung periode 2009-2014.
Sejak menerima amanat sebagai Walikota Bandung tahun 2004, telah banyak capaian, yaitu 80 penghargaan dalam negeri, 7 penghargaan luar negeri dan 40 lebih keberhasilan yang telah diraih. Harus di akui memang oleh semua pihak, bahwa seluruh program pembangunan di Kota Bandung tidak semata upaya Kang Dada, melainkan kerjasama berasma seluruh komponen masyarakat warga kota Bandung, dengan segala kelebihan dan kekurangan beliau, juga pendukung dan pengkritiknya, semua memberikan keyakinan langkah seorang Dada Rosada untuk terus menapaki jalan panjang dan berliku dalam menata Kota Bandung.


Kesimpulan :   
  1. Dunia pegawai negeri merupakan dunia pengabdian. Semua kegiatan yang dilakukan pegawai negeri wajib mengutamakan kepentingan Negara diatas kepentingan golongan atau diri sendiri, dan salah satu kepentingan negara yang utama adalah memajukan kesejahteraan umum.
  2. Sukses dalam arti ideal yaitu menjadi pegawai yang mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum tanpa menjual kehormatan dan martabatnya sebagai pegawai. 
  3. Kenaikan jabatan adalah promosi yang diberikan kepada pegawai sebagai penghargaan (reward) atas prestasi, disiplin dan produktifitas.

No comments:

Post a Comment